Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Usaha dan Energi. Berikut penjelasannya.
Usaha
Kalian tentu sudah tidak asing dengan kata usaha. Kata usaha sering digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari.
Misalkan, rani berusaha mempercepat laju sepedanya agar tidak terlambat sampai di sekolah, rama memperkuat tarikannya agar talinya putus. Saat mendorong meja pun juga dikatakan usaha.
Nah, di pembahasan kali ini kita juga akan mengupas komponen-komponen dari usaha yang dilakukan. Berikut penjelasannya.
Pengertian dan Rumus Usaha
Sebenarnya apa itu usaha?
Dalam fisika, usaha memiliki makna yang berbeda. Jika seseorang memberikan gaya konstan (F ) pada suatu benda sehingga menyebabkan benda berpindah sejauh s,maka usaha (W) yang dilakukan gaya tersebut dinyatakan dengan :
W = F.s
W= F cos α . s
Keterangan :
- W = usaha yang dilakuka (joule/ J)
- F = gaya yang bekerja (newton/N)
- s = perpindahan (meter/m)
- α = sudut yang terbentuk antara gaya dan perpindahan benda (derajat)
Nah dalam materi usaha terdapat 2 syarat khusus mengenai definisi usaha dalam fisika.
Pertama, gaya yang diberikan pada benda haruslah mengakibatkan benda itu berpindah sejauh jarak tertentu.
Itu artinya, ketika seseorang mendorong dinding dengan tenaga maksimal,namun dinding tidak berpindah kemana-mana, maka di kasus ini orang tersebut dikatakan tidak melakukan usaha karena perpindahnannya nol.
Syarat yang kedua, yaitu gaya tersebut harus memiliki komponen arah yang paralel terhadap arah perpindahan.
Baik teman-teman, selanjutnya akan dibahas penerapan usaha dalam kegiatan sehari-hari.
Contoh Soal Usaha dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebuah balok es bermassa 10 kg dipindahkan dengan cara ditari oleh pak danu. Pak Danu menarik balok es tersebuut dengan gaya sebesar 50 N sehingga berpindah sejauh 8 meter. Jika α = 60o dan gesekan antara balok dengan lantai diabaikan, berapa usaha yang dilakukan pak Danu ?
diketahui :
F = 50 N ; m = 10 Kg ; s = 8 m
jawaban :
W = cos α.s
W = (50 N) (cos 60o )(8 m)
W = (50 N) (1/2 )(8 m)
W = 200 joule
Nah temen-temen, di pembahasan selanjutnya ada materi energy, simak dengan seksama yaa.
Baca juga Momen Inersia.
Energi
Kata energi juga tidak asing bagi kita. Dalam kehidupan sehari-hari tubuh kita membutuhkan energi agar kita tidak lemas dan terlihat fresh.
Sumber energi untuk tubuh kita yaitu dari bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang, singkong dll.
Seperti halnya dalam fisika, walaupun pembahasan energi tidak sama persis dengan energi dalam tubuh manusia namun energi dalam fisika pun juga membutuhkan beberapa komponen agar menghasilkan energi tersebut.
Berikut penjelasannya.
Pengertian Energi
Pada hakikatnya, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, akan tetapi energi dapat diubah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lain.
Definisi dari energi sendiri yaitu suatu ukuran kemampuan suatu benda untuk melakukan suatu usaha. Satuan untuk mengukur energi adalah joule (J).
Dalam materi energi terdapat sebutan-sebutan yang pasti tidak asing bagi temen-temen. Yuk,kita bahas satu-satu yaa.
Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda akibat kedudukan atau posisi benda tersebut.
Energi potensial terbagi menjadi 2, yaitu energi potensial gravitasi dan energi potensial elastis.
Energi potensial disebut juga energi diam karena benda yang berada dalam keadaan diam dapat memiliki energi potensial.
Persamaan energi potensial yaitu
Ep = m.g.h
Keterangan:
- ip = energy potensial (J)
- m = massa benda (Kg)
- g = percepatan gravitasi (m/s2)
- h = ketinggian benda jatuh (m)
Oke, next yang akan kita bahas mengenai energy kinetic. Silahkan disimak.
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena benda tersebut bergerak. Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik.
Contohnya, energi kinetik dimiliki oleh sepeda yang dikayuh, pesawat yang sedang terbang, dan singa yang sedang berlari.
Persamaan untuk energi kinetik adalah sebagai berikut.
Ek = ½.m.v2
Keterangan:
- EK = energy kinetic (J)
- m = massa benda (Kg)
- v = kecepatan benda (m/s)
Bukan tidak mungkin sebuah benda memiliki energi kinetik dan energi potensial. Nah, untuk lebih jelasnya kita akan membahas tentang energi mekanik (gabungan dari energi potensial dan energi kinetik)
Energi Mekanik
Energy mekanik merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda, atau bisa disebut dengan energi total.
Besarnya energi mekanik suatu benda selalu tetap. Sedangkan energi kinetik dan energi potensialnya bisa berubah-ubah.
Penulisannya secara matematis adalah sebagai berikut
EM = EP+EK
Perhatikan gambar diatas, ketika benda jatuh benda akan mengalami perubahan energy kinetic dan energy potensial gravitasi.
Saat bola berada pada ketinggian h1, energy potensial gravitasinya adalah EP1 dan energy kinetiknya EK1,saat benda mencapai ketinggian h2, maka energy potensialnya EP2 dan energy kinetiknya EK2.
Dengan demikian, persamaan dapat dituliskan sebagai berikut
W = ∆EK = ∆EP
EK2 – EK1 = EP1 – EP2
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
m.g.h1+ ½.m.v12 = m.g.h2 + ½.m.v22
Ini disebut Hukum Kekekalan Energi
Masih berkaitan dengan energi, selanjutnya kita akan membahas tentang Daya. Simak lebih lanjut temen-temen.
Daya
Daya adalah laju usaha yang dilakukan terhadap waktu. Secara matematis daya dirumuskan dengan :
P = w/t
Keterangan
- P = daya (Watt)
- W = usaha atau energy (J)
- t = waktu (s)
daya yang dihasilkan oleh sebuah mesin yang mempunyai gaya F untuk menghasilkan kecepatan v, besarnya :
P = F.v
Oke, setelah pembahasan diatas, selanjutnya kita akan membahas tentang contoh penerapan energy dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga Hukum Newton.
Contoh Soal Energi dalam kehidupan sehari-hari
1. Buah kelapa dengan massa 2,5 Kg jatuh dari pohonnya dengan ketinggian 4.5 m. jika percepatan gravitasi sebesar 9.8 m/s2 .berapa energy potensialnya ?
diketahui:
m = 2,5 Kg
h = 4,5 m
g = 9.8
Penyelesaian:
EP = m.g.h
EP = 2,5 . 9,8 . 4,5
EP = 110,25 J
2. Sebuah batu dengan massa 30 g dipasangkan pada ketapel dan dilesat kan dengan kecepatan 15 m/s. tentukan energy kinetic pada batu tersebut ?
diketahui
m = 3 g =3 x 10-2 Kg
v = 15 m/s
Penyelesaian
EK = ½.m.v2
EK = ½. 3×10-2 .152
EK = 3,375 J
3. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu dengan kecepatan 10 m/s. tentukan massa bola tersebut, bila percepatan gravitasinya sebesar 10 m/?
diketahui
v = 10 m/s
g = 10 m/s2
Penyelesaian
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
EP1 + 0 = 0 + EK2
m.g.h1+ 0 = 0 + ½.m.v22
m.10.h1+ 0 = 0 + ½.m.102
m.10.h1 = 50.m
h1 = 50/10
h1 = 5 meter
Kesimpulan
Ada dua syarat untuk bisa mengatakan suatu gaya itu usaha atau bukan yaitu:
- gaya yang diberikan pada benda haruslah menyebabkan benda tersebut berpindah sejauh jarak tertentu.
- gaya tersebut harus memiliki komponen arah yang paralel terhadap arah perpindahan.
Energi yaitu suatu ukuran kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan untuk mengukur energy adalah joule (J).
Baik, demikian pembahasan materi usaha dan energi kali ini, semoga bermanfaat bagi semua pembacanya. Aamiin. Baca juga Kesetimbangan Benda Tegar.