Biaya Peluang: Pengertian, Ciri, Manfaat, Cara Menghitung & Contoh

Bagi beberapa orang, mungkin  istilah biaya peluang belum begitu dikenal. Padahal biaya yang juga disebut dengan biaya kesempatan ini sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat kita harus memilih satu dari dua atau lebih pilihan.

Disebut sebagai biaya peluang dikarenakan biaya ini muncul saat ada sebuah peluang yang harus kita ambil. Untuk lebih jelasnya, misalnya saat kita harus memilih antara membeli pakaian atau sepatu, makanan A atau makanan B, dan lain sebagainya.

Pengertian Biaya Peluang

Kemunculan biaya peluang terjadi apabila individu, investor, maupun sebuah bisnis harus menentukan satu pilihan di antara alternatif pilihan lainnya. Dengan demikian, mereka akan kehilangan potensi keuntungan.

Biaya peluang sangat mudah terabaikan dan tidak dianggap penting karena memang terkadang tidak terlihat jelas. Padahal dengan melihat besarnya biaya peluang dari tiap pilihan, dapat memberikan pertimbangan saat seseorang akan mengambil keputusan yang terbaik.

Biaya peluang dikatakan tidak terlihat karena memang tidak dicantumkan di dalam laporan keuangan. Selain itu, bentuk biaya peluang tidak selalu berbentuk uang.

Misalnya ketika akan memilih sebuah daerah untuk membangun pusat perbelanjaan, seorang pengusaha pasti akan memperkirakan kemacetan, kemudahan akses, ataupun daya beli masyarakat di sekitarnya. Inilah yang disebut dengan biaya peluang.

Keterbatasan sumber daya ekonomi seringkali menjadi penyebab kemunculan biaya peluang. Sebab dengan sumber daya ekonomi yang terbatas, manusia terpaksa harus memilih yang terbaik guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Biasanya penentu dari pilihan tersebut adalah skala prioritas.

Ciri-Ciri Biaya Peluang

  • Nilai hitung biaya peluang tidak selalu berkaitan dengan mata uang.
  • Kesenangan, kalkulasi laba di masa mendatang, waktu, serta masih banyak variabel lain bisa menjadi biaya peluang.
  • Ada banyak peluang untuk dijadikan pertimbangan.
  • Tujuan dan latar belakang masalah menjadi alasan pengambilan keputusan tentang pemilihan biaya peluang.
  • Biaya peluang bukan biaya kebutuhan primer.
  • Muncul karena keterbatasan sumber daya ekonomi.

Manfaat Biaya Peluang

  • Memperkecil resiko.
  • Pembuka kesempatan.
  • Membantu menemukan prioritas.
  • Menekan pembiayaan usaha.

Cara Menghitung Biaya Peluang

Untuk mendapatkan biaya peluang, maka caranya adalah dengan melihat pilihan yang dikesampingkan dengan nilai tertinggi. Jadi, misalkan seseorang memiliki tiga buah pilihan, misalkan A, B, dan C. 

A memiliki nilai sebesar 300, B memiliki nilai 400, dan C memiliki nilai 500. Dengan berbagi pertimbangan, maka orang tersebut memilih alternatif B.

Maka tersisa dua pilihan yang dikesampingkan, yaitu A dan C. Dengan melihat rumus di atas, maka biaya peluang adalah sebesar 500, yaitu nilai dari C karena lebih besar dari A.

Contoh Biaya Peluang

Dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Ketika tiba makan siang, Andi harus memilih menu yang akan dimakan. Sebagai anak kos, maka pilihan hanya bisa dengan membeli di warung terdekat. Di dalam dompet, Andi hanya memiliki uang sebesar Rp 20.000.

    Menu yang ada di sekitar kos adalah ayam goreng dengan harga satu paket Rp 12.000 atau mie ayam dengan harga Rp 10.000. Mie ayam memang lebih murah, tapi jika membeli menu ayam, maka Andi akan mendapatkan ayam goreng, nasi, dan juga es teh.

    Maka pilihan jatuh kepada ayam goreng paket. Dengan demikian, Andi kehilangan biaya peluang sebesar Rp 10.000 untuk bisa menikmati mie ayam.
  • Di suatu sore, Mala baru saja pulang dari tempat les. Di luar sedang hujan. Namun sayangnya, tidak ada orang yang bisa menjemput atau mengantarkannya pulang. Pilihan terbaik tentu adalah dengan menggunakan aplikasi ojek daring.

    Jarak dari tempat les dengan rumah Mala terbilang cukup jauh. Jika menggunakan ojek motor, maka biaya yang harus ditebus adalah sebesar Rp 20.000 sedangkan jika menggunakan ojek mobil, maka biayanya menjadi Rp 30.000.

    Mala memilih menggunakan ojek motor dan menggunakan jas hujan dibandingkan dengan menggunakan mobil. Padahal jika menggunakan mobil dia tidak akan kehujanan.

    Hal ini dikarenakan uang yang dibawa Mala hanya tinggal Rp 40.000, tapi dia belum makan malam dan nanti harus membeli di dekat rumah.

    Maka, Mala kehilangan biaya peluang sebesar Rp 30.000 dan juga kenyamanan sampai di rumah, tetapi dia bisa menghemat dan membeli makan malam.

Dalam Dunia Pekerjaan

  • Satria adalah seorang manajer di sebuah perusahaan startup. Pada suatu kesempatan, dia diberi tawaran untuk bekerja di perusahaan lain.

    Gaji Satria di perusahaan tempatnya sekarang adalah Rp 10 juta sedangkan tawaran yang datang padanya menawarkan gaji sebesar Rp 15 juta.

    Namun masalahnya, calon tempat kerja barunya lebih jauh dari tempat tinggalnya dan tentu tanggung jawab pekerjaannya juga lebih besar.

    Akhirnya Satria tetap memilih untuk mengundurkan diri dari tempat lama dan memilih bekerja di tempat baru. Walau dengan begitu, dia harus mulai bekerja dari nol lagi dan tentunya biaya transportasi juga bertambah.

    Pada akhirnya, Satria kehilangan biaya peluang sebesar Rp 10 juta karena meninggalkan tempat kerja lamanya.
  • Agensi X mendapatkan tender untuk pengerjaan sebuah iklan. Dana yang diberikan oleh klien adalah sebesar Rp 5 juta.

    Jika Agensi X ingin menggunakan talent A mereka harus membayar jasa sebesar Rp 2 juta. Jika menggunakan talent B, maka agensi X harus membayar jasa sebesar Rp 3 juta dan jika menggunakan talent C, maka biayanya menjadi Rp 4 juta.

    Dari profil ketiga talent tersebut, talent C memang yang paling berpeluang meningkatkan rating iklan tersebut. Namun, karena keterbatasan dana, maka agensi X akhirnya memilih menggunakan jasa talent A.

    Dengan demikian, maka pilihan alternatif B dan C dikesampingkan, dan biaya peluang yang ditinggalkan adalah sebesar Rp 4 juta.

Ternyata biaya peluang terjadi di sekitar kita, ya? Dengan mengetahui informasi tentang biaya peluang ini, maka kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya untuk mempertimbangkan beberapa hal.

Kembali ke Materi Ekonomi