Pasar Persaingan Sempurna: Pengertian, Ciri, dan Contoh

Dalam kegiatan ekonomi, istilah pasar adalah salah satu istilah yang paling populer. Hampir semua orang pasti pernah berkunjung ke pasar, namun belum semua mengerti jenis-jenis pasar yang ada di sekitarnya.

Pengertian Pasar Persaingan Sempurna

Pasar ini dikatakan sempurna karena merupakan pasar yang paling mendekati versi terbaik untuk pembeli dan penjual. Hal ini dikarenakan jumlah produsen dan konsumen dalam pasar ini sama-sama banyak, sehingga persaingan pun merata.

Di pasar ini tidak ada oknum maupun kelompok yang dapat mempengaruhi harga. Semuanya dibentuk secara natural dengan asas permintaan dan penawaran. Namun komoditas yang diperdagangkan biasanya serupa.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

1. Produsen & Konsumen Berjumlah Banyak

Jumlah penjual dan pembeli pada pasar persaingan sempurna sama banyaknya. Sehingga penjual tidak bisa memaksakan penawaran kepada pembeli agar mereka membeli komoditas tersebut. Penjual juga tidak perlu melakukan banyak promosi sebab komoditas yang ditawarkan sejenis dengan produsen yang lain.

Di sisi lain, pembeli bebas menentukan akan membeli komoditas dari produsen manapun. Hanya saja, para pembeli juga tidak bisa memilih atau meminta barang dan jasa yang berbeda karena semua menjajakan komoditas yang serupa.

2. Harga Ditentukan Pasar

Seperti yang sudah dikemukakan di atas, jumlah penjual dan pembeli pada pasar persaingan sempurna memiliki jumlah yang banyak, hal ini berpengaruh pada peran mereka dalam mempengaruhi harga.

Berbeda dengan jenis pasar lainnya, penjual dan pembeli tidak bisa mempengaruhi tinggi dan rendahnya harga sebuah komoditas. Harga secara otomatis sudah dibentuk oleh mekanisme pasar, sebab barang dan jasa yang ditawarkan tidak variatif sehingga harga pun cenderung stagnan.

3. Bebas Membuka dan Menutup Perusahaan (Free Entry and Free Exit)

Persaingan pada tingkat produsen memang cukup terasa, hal ini dikarenakan saingan yang berjumlah banyak yang menjajakan hal yang sama. Maka dari itu, hanya produsen yang tangguh saja yang bisa bertahan.

Namun keuntungannya, ketika satu bisnis terasa tidak memungkinkan untuk dilanjutkan, produsen bebas untuk menutup usahanya dan membuka bisnis baru lainnya yang dirasa lebih menguntungkan. Tidak ada syarat khusus untuk produsen saat ingin menutup maupun membuka bisnisnya.

4. Komoditas Bersifat Homogen

Komoditas yang diperjualbelikan di pasar ini homogen atau sejenis karena dapat dicarikan pengganti dengan mudah. Barang maupun jasa yang diproduksi antar produsen memiliki keseluruhan aspek dari barang maupun jasa yang diperdagangkan oleh produsen lain.

Hal ini tentu menyenangkan bagi pembeli karena bisa bebas memilih untuk berniaga dengan produsen manapun. Sedangkan untuk penjual, mereka tidak perlu gencar bersaing dalam promosi, dan bisa fokus dalam meningkatkan kualitas produksinya.

5. Pengetahuan Penjual & Pembeli tentang Pasar Sudah Sempurna

Pengetahuan terlebih masalah harga yang berlaku di pasaran sudah sangat dikuasai oleh kedua belah pihak, yaitu produsen dan konsumen. Karena pengetahuan yang baik ini maka setiap sumber daya yang ada dapat dipakai secara maksimal guna mendapatkan laba yang maksimal pula.

Selain itu, produsen tidak bisa merusak pasar dengan menurunkan harga sebab akan membawa dampak negatif bagi dirinya sendiri. Konsumen pun tetap bisa mendapatkan harga standar di mana pun mereka membeli.

6. Mobilitas atau Perpindahan Sumber Ekonomi Cukup Sempurna

Distribusi sumber ekonomi sangat lancar, sebab di mana pun sumber ekonomi tersebut akan digunakan, semuanya akan diperlakukan sama. Hal ini dikarenakan semua produsen memiliki teknik produksi dan penjualan yang serupa.

7. Kebanyakan Perusahaan Kecil

Dikarenakan semua bentuk kontrol pasar tercipta secara otomatis tanpa bisa dipengaruhi oleh pembeli maupun penjual, maka keuntungan yang didapatkan pun merata.

Maka dari itu, penjual yang bermain di pasar ini kebanyakan adalah produsen kecil. Meskipun ada perusahaan besar, mereka juga tidak dapat mempengaruhi pasar. Jika perusahaan besar ini berhenti berproduksi, masih banyak perusahaan lain yang bisa menggantikan.

Baca Juga: Struktur Pasar

Contoh Pasar Persaingan Sempurna

1. Pasar Beras

Sebagai makanan utama di wilayah Indonesia, beras menjadi komoditas yang paling banyak diperjualbelikan. Terlebih lagi sebagian besar masyarakat masih menggantungkan hidup sebagai petani beras.

Hal ini juga memunculkan banyak produsen yang memperjualbelikan beras sebagai barang perdagangannya. Jumlah produsen yang banyak diikuti pula oleh jumlah pembeli yang banyak.

Walaupun terkadang ada perbedaan dari beras yang diperjualbelikan, namun bukan masalah jenis barang. Beras dibedakan berdasarkan kualitasnya, sedangkan barangnya tetap homogen.

2. Pasar Sayur

Sama seperti beras, sayuran juga merupakan salah satu kebutuhan pokok yang membuatnya memiliki banyak konsumen. Dengan banyaknya konsumen artinya ada banyak permintaan dan kemudian membuat banyak produsen mengambil peluang dan memberikan penawaran.

Harga yang beredar di pasaran juga terbentuk secara otomatis karena mekanisme tawar-menawar yang terjadi antara produsen dan konsumen. Keduanya akan mendapatkan titik temu masalah harga dan sebagian besar standar meskipun terjadi di tempat yang berbeda.

3. Pasar Buah

Ada banyak jenis buah yang beredar di pasaran dan demikian pula dengan jumlah produsennya. Walaupun demikian, setiap Komoditas akan tetap memiliki konsumennya masing-masing, sebab pembeli juga memiliki jumlah yang sama banyaknya.

4. Pasar Gandum

Walaupun makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras, namun tidak jarang juga mereka mengkonsumsi produk yang berbahan dasar gandum, contohnya kue, mie dan lain sebagainya. Hal ini membuat gandum pun menjadi komoditas yang banyak diminta di pasaran.

Terlebih lagi gandum utuh banyak diminta oleh para pegiat diet dan makanan sehat karena terbukti lebih sehat dan kaya serat dibandingkan dengan ketika memakan nasi atau karbohidrat lainnya.

5. Pasar Kentang

Kentang merupakan sumber karbohidrat yang kerap dipilih guna menggantikan nasi dalam berbagai hidangan. Peminat kentang pun juga hampir sama banyak dengan peminat nasi. Hal ini membuat tingkat konsumsi kentang menjadi tinggi. Permintaan konsumen ini pun menarik keberadaan produsen, sehingga jumlah keduanya menjadi sama banyak.

6. Pasar Modal (Bursa Efek)

Tidak berbeda dengan beberapa contoh pasar yang sudah disebutkan di atas, pasar modal juga memiliki karakteristik yang mendekati pasar persaingan sempurna. Harga dari saham atau efek yang diperdagangkan digerakkan oleh faktor di luar produsen maupun konsumen. Instrumen pasar modal yang kompleks lah yang mengkonstruksi harga.

Produsen, dalam hal ini perusahaan, dan konsumen berjumlah sama banyak, namun tidak dapat berpengaruh pada harga. Demikian pula dengan pemerintah, mereka tidak dapat campur tangan dalam penentuan harga maupun faktor produksi lainnya.  

Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna

  • Ketiadaan persaingan karena penjual memperdagangkan komoditas yang sejenis
  • Tidak memerlukan promosi
  • Harga komoditas jarang mengalami fluktuasi
  • Mekanisme pasar berupa permintaan dan penawaran secara global menjadi penentu harga
  • Kebebasan dalam bertransaksi
  • Dorongan untuk efisiensi produk tinggi

Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna

  • Tidak ada dana untuk pengembangan produk
  • Rendahnya inovasi produksi
  • Keterbatasan dalam pemilihan komoditas
  • Rendahnya upah dan gaji
  • Penyaluran pendapatan produsen tidak seimbang
  • Produsen di lokasi strategis lebih mampu berkembang

Meskipun dinamai sebagai pasar persaingan sempurna, namun tetap ada kekurangan dan kelebihan dari sistem ini. Sistem yang bekerja dengan mengandalkan mekanisme pasar memang hanya bisa bekerja dengan aturan baku yang sudah ditentukan oleh sistem.

Kembali ke Materi Ekonomi