Assalamualaikum temen-temen
Sudah belajar tentang tata surya pastinya kalian tau dong sekarang bahwa bumi kita yang mengelili matahari tapi tau gak sih kalian, fakta ini di zaman dulu tidak dipercaya loh, kok bisa?
Nah di abad pertengahan, mempercayai bumi mengitari matahari dianggap bertentangan dengan paham agama.
Seorang astronom asal Yunani-Mesir bernama Claudius Ptolemeus pada pertengahan abad ke-2 SM, menyatakan teori Geosentrik dimana bumi menjadi pusat tata surya, teori ini telah dipercaya oleh orang-orang pada zamannya.
Pada akhirnya, filsuf, astronom dan pakar matematika bernama Galileo Galilei mengemukakan teori bahwa bumi yang mengitari matahari, fakta ini dibantah oleh semua orang dan Galileo akhirnya dijatuhi hukuman.
Setelah itu, muncullah ilmuwan-ilmuwan yang membatah teori geosentrik sehingga pada saat ini fakta bahwa bumi mengelili matahari adalah suatu kebenaran.
Bumi yang mengelilingi matahari tidak semata-mata hanya berputar semaunya tetapi bumi berputar sesuai dengan sumbunya tanpa sumbu mungkin bumi akan menabrak planet lainnya. Peristiwa itu disebut Rotasi bumi.
Akibat dari rotasi bumi kita sudah merasakan dampaknya loh, apa saja ya?
Nah kali ini kita akan lebih detail membahas ROTASI BUMI
Yuks kita bahas bersama!
Pengertian Rotasi Bumi
Istilah rotasi bumi diartikan sebagai perputaran bumi pada porosnya.
Tetapi secara lebih detail rotasi bumi adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk memutar sekali pada sumbu atau porosnya.
Hal ini dilakukan setiap hari yaitu 24 jam. Namun sebenarnya ada dua jenis rotasi bumi yang perlu kita ketahui.
Pertama, ada jumlah waktu yang diperlukan bumi untuk berputar sekali pada porosnya sehingga kembali ke orientasi yang sama pada bagian semesta lainya.
Dan kedua waktu lamanya bumi untuk berubah sehingga matahari kembali ke tempat yang sama di langit.
24 jam merupakan waktu yang diperlukan untuk transisi dari malam dan kembali lagi. Namun sebenarnya waktu yang dibutuhkan bumi adalah 23 jam, 56 menit, dan 4,09 detik untuk berputar sekali pada porosnya.
Akibat Rotasi Bumi
Peristiwa Siang dan Malam
Dalam satu hari setiap titik dipermukaan bumi akan keluar dari malam, melwati satu hari, senja dan kemudian malam lagi.
Rotasi bumi bergerak dari barat ke timur, itulah yang menyebabkan matahari terbit di timur dan terbenam di barat.
Bumi dibagi menjadi dua bagian, karena bumi bulat maka ada bagian yang terkena matahari lebih dulu (negara-negara bagian timur) yang mengalami siang dan ada yang tidak terkena matahari artinya mengalami malam.
Perbedaan Waktu
Di Indonesia sendiri terdapat pembagian waktu untuk wilayah-wilayah tertentu, seperti WIT, WITA, dan WIB. Perbedaan pembagian waktu itu selama satu jam.
Tidak hanya berlaku di Indonesia tetapi di negara-negara lain pun berlaku sama sesuai letak geografisnya.
Sebenarnya terdapat 24 daerah waktu yang ada di bumi. kota Greenwich, Inggris menjadi pusat waktu yang terletak pada bujur 0⁰. Setiap selisih bujur 15⁰, perbedaan waktu mengalami selisih satu jam.
Waktu akan lebih cepat dari Greenwich dialami Bagian bumi di sebelah timur Greenwich sedangkan bagian bumi di sebelah barat Greenwich mengalami waktu yang lebih lambat.
Gerak Semu harian Matahari
Bumi berputar dengan cepat tetapi mengapa kita tidak bisa merasakan hal tersebut?
Hal ini karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga seolah-olah kita yang berada di bumi itu tidak ikut berputar.
Akibat dari itu kita melihat matahari yang mengelilingi bumi bergerak dari timur ke barat.
Hal itulah yang disebut gerak semu harian matahari
Perbedaan Percepatan Gravitasi
Gravitasi sering diasumsikan sama di seluruh bagian Bumi, tetapi sebenarnya bervariasi atau berbeda-beda karena planet ini tidak bulat sempurna.
Selain itu, gravitasi lebih kecil di ekuator karena gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh rotasi bumi.
Serta menjadi lebih kecil di ketinggian yang lebih tinggi, lebih jauh dari pusat Bumi, seperti di puncak Gunung Everest.
Gravitasi memang berubah dengan ketinggian. Gaya gravitasi di atas permukaan bumi sebanding dengan 1 / R^2 , di mana R adalah jarak Anda dari pusat Bumi.
Jari-jari Bumi di garis katulistiwa adalah 6.378 kilometer, jadi katakanlah Anda berada di sebuah gunung di garis katulistiwa yang tingginya 5 kilometer (sekitar 16.400 kaki).
Anda kemudian akan menjadi 6.383 kilometer dari pusat bumi, dan gaya gravitasi akan berkurang dengan faktor (6.378 / 6.383) 2 = 0,9984. Jadi selisihnya kurang dari 0,2%.
Baca juga Pemanasan Global.
Bentuk Bumi Menjadi Spheroid
Kita mengetahui bahwa bumi tidak bulat sempurna. Isaac Newton pertama kali mengusulkan bahwa Bumi tidak bulat sempurna.
Sebagai gantinya, ia menyarankan bumi adalah spheroid oblate — bola yang tergencet di kutubnya dan bengkak di khatulistiwa.
Dia benar dan, karena tonjolan ini, jarak dari pusat Bumi ke permukaan laut kira-kira 21 kilometer (13 mil) lebih besar di garis khatulistiwa daripada di kutub.
Perubahan Arah Angin
Akibat adanya gaya Coriolis atau gaya semu karena rotasi bumi, angin dari utara bumi berbelok ke kanan hingga ke daerah akuator, dan sebaliknya angina dari selatan bumi berbelok ke kiri daerah akuator.
Efek Foucault atau Perubahan Pendulum.
pendulum yang terdiri dari beban berat di ujung kawat panjang yang tergantung dari titik tetap, dari jenis yang ditemukan oleh Jean Foucault untuk menunjukkan bahwa bumi berputar : pola ayunan pendulum tampaknya berputar ke pengamat.
Dalam eksperimennya pendulum bergerak berputar kea rah yang sama searah jarum jam. Hal ini menunjukkan pendulum berputar ke arah kiri
Kecepatan Rotasi Bumi
Putaran bumi adalah konstan, tetapi kecepatannya tergantung pada garis lintang tempat kamu berada.
Contohnya: Lingkar (jarak di sekitar bagian terbesar Bumi) kira-kira 24.898 mil (40.070 kilometer), menurut NASA (Area ini juga disebut garis khatulistiwa).
Jika kamu memperkirakan bahwa satu hari adalah 24 jam, Anda membagi keliling dengan panjang hari.
Ini menghasilkan kecepatan di ekuator sekitar 1.037 mph (1.670 km / jam). Artinya hanya dengan berdiri di ekuator, kamu sudah berpergian dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara dalam sebuah lingkaran.
Periode rotasi bumi relative terhadap bintang-bintang tetap dikenal sebagai “hari bintang” yaitu 86.164.098903691 detik dari rata-rata waktu matahari (atau 23 jam, 56 menit, 4.0989 detik) (NASA, 2016).
Baca juga Radiasi Benda Hitam.
Contoh Soal Rotasi Bumi
1. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Gerak semu harian matahari dari timur ke barat
(2) Adanya perbedaan waktu di daerah bujur bumi berada
(3) Terjadinya perbedaan musim
(4) Adanya gerak semu tahunan matahari
(5) Terjadinya pergantian siang dengan malam
Yang merupakan akibat rotasi bumi adalah….
a. (1,2 dan 3)
b. (3,4, dan 5)
c. (1,3, dan 4)
d. (1,2, dan 5)
e. (2, 3 dan 4)
Jawab : (d)
2. Berapa lama yang diperlukan Bumi untuk berputar pada porosnya?
a. 12 jam, 35 menit, 4.09 detik
b. 23 jam, 59 menit, 4.09 detik
c. 22 jam, 59 menit, 4.0989 detik
d. 168 jam, 56 menit, 4.09 detik
e. 23 jam, 56 menit, 4.0989 detik
Jawab : (e)
3. Berapakah kecepatan bumi berputar pada porosnya?
a. 1.670 km / jam
b. 1.689 km/jam
c. 1.617 km/jam
d. 1.607 km/jam
e. 1.667 km/jam
Jawab : (a)
Demikian pembahasan tentang rotasi bumi. Semoga bermanfaat. Baca juga Metode Ilmiah Fisika.