Hai teman-teman semua
Bagaimana kabar harimu?
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pemantulan cahaya
Oke langsung saja kita akan membahasnya
Pengertian Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya sebenarnya merupakan proses terpancarnya kembali cahaya dimana cahaya tersebut mengenai permukaan benda yang mengkilat.
Proses pemantulan cahaya tersebut terjadi sangatlah unik dimana sudut pantul cahaya akan sama dengan sudut datangnya yang diukur darigaris normal.
Pembahasan garis normal sudah ada pada artikel sebelumnya maka tidak dibahas kembali di artikel ini.
Pemantulan sendiri memiliki hokum sebagai panduan dalam menggambarkan prosesnya yang akan dibahas dibawah ini.
Hukum Pemantulan Cahaya
Cahaya memiliki beberapa aturan yang mana kita biasa menyebutnya dengan hokum pemantulan cahaya. Hukum tersebut seperti berikut ini:
1. Sinar datang, sinar pantul, dangaris normal terletak dalam satu bidang datar yang mana ketiganya berada dalam satu titik potong bidang pantulnya.
2. Sudut pantul cahaya nilainya sama besar dengan sudut dating cahaya.
Untuk memahami lebih jelas mari kita lihat ilustrasi dibawah ini.
Ilustrasi diatas menunjukkan bahwa benar tentang sinar dating besarnya sama dengan sinar pantul. Akan tetapi lihat bagian bidang pantul dalam ilustrasi diatas.
Bidang pantul seperti diatas adalah bidang pantul yang sangat ideal dimana pantulan cahaya berada dipermukaan bisangbukan pada dasar bidang pantul.
Akan tetapi cermin yang biasa kita gunakan tidak seperti dalam ilustrasi diatas melainkan seperti gambar berikut ini.
Kita perhatikan fokus pada titik temu sinar dating, pantul dan garis normal.
Gambar kedua merupakan proses yang sebenarnya dalam pemantulan cahaya dengan cermin atau bidang datar yang ada di pasaran.
Oke setelah kita memahami tentang bidang proses pemantulan cahaya kita kemudian akan belajar mengenai macam macam pemantulan.
Selanjutnya kita akan membagas beberapa jenis pemantulan.
Baca juga Cermin.
Macam-Macam Pemantulan Cahaya
Dalam pemantulan cahaya ada beberapa jenis pemantulan. Mari kita bahas satu persatu jenistersebut.
Pemantulan Teratur
Pemantulan teratur dapat terjadi ketika berkas cahaya mengenai bidang pantul yang datar dan teratur.
Dengan berkas cahaya mengenai bidang yang teratur maka sesuai konsep cahaya dating sesuai dengan cahaya pantulnya mengakibatkan berkas cahaya pantulannya menjadi arah yang teratur.
Untuk lebih memahami perhatikan gambar berikut ini.
Pada gambar diatas terlihat bahwa berkas cahayatersebut mengenai sebuat bidang pantul yang datar dan teratur menghasilkan berkas cahaya pantulannya memantul dengan teratur.
Pemantulan Baur
Pemantulan baur merupakan pemantulan dimana suatu berkas cahaya mengenai bidang pantul yang tidak datar.
Hasil dari pantulan tersebut adalah berkas cahaya akan memantul tidak terarah sestau garis garis pantunya sendiri. Untul lebih memahamiperhatikan gambar berikut ini.
Pada gambar ini kalian dapat melihat bahwasetiapgaris cahaya tetap memantul sesuai konsep diatas yang membedakan adalah bidang pantulnya.
Pemantulan baur ini terjadi karena bidangnya tidak beraturan akan tetapi konsep pemantulannya tetaplah sama.
Jadi, Pemantulan cahaya secara umum memiliki sudut sama antara sinar datang dan sinar pantul.
- Pemantulan teratur dapat terjadi pada bidang pantul yang datar seperti pada cermin.
- Pemantulan baur dapat terjadi pada permukaan pantulyang tidak rata contohnya saja pada cermin yang kotor atau cermin yang retak.
Oke setelah memahami materi kita akan lanjut memahami persamaan pemantulan cahaya.
Baca juga Lensa.
Rumus Pemantulan Cahaya
Rumus Jumlah bayangan
n = (3600/α)-1
dimana
- n = banyak jumlah bayangan (buah)
- α = sudut antara dua cermin (derajat)
Rumus Pemantulan Cahaya
θi = θr
Ii sin θi = Ir sin θr
Dimana
- θi = sudut datang (derajat)
- θr = sudut pantul (derajat)
- Ii = sinar datang
- Ir = sinar pantul
Rumus Indek Bias
n1 sin θi = n2 sin θr
dimana
- n1 dan n2= indek bias
Oke untuk memahaminya mari kita latihan soal dibawah ini.
Baca juga Efek Rumah Kaca.
Contoh Soal Pemantulan Cahaya
1. Boni menyinari sebuah kaca tebal dengan sudut 60° terhadap garis normal. Jika cepat rambat cahaya di dalam kaca adalah 2 × 108 m/s, tentukan indeks bias kaca dan sudut biasnya.
Diketahui
θi = 600
V2 = 2 × 108 m/s
V1 = 3 × 108 m/s
n1= 1
Penyelesaian
n = c/v
n = 3 × 108/2 × 108
n = 1.5
Jadi indek bias kaca tebal tersebut ialah 1.5
n1 sin θi = n2 sin θr
1 sin 60 = 1.5 sin θr
sin θr = 0.866/1.5
sin θr = 0.577
θr = 35.260
Jadi sudut pantul sinar tersebut adalah 35.260
2. Seberkas cahaya merambat dari udara menuju air. Bila cepat rambat cahaya di udara adalah 3 × 108 m/s dan indeks bias air 5/3, maka tentukanlah cepat rambat cahaya di air!
Diketahui
C udara = 3 × 108 m/s
n air = 5/3
Penyelesaian
n = c/v
5/3 = 3 × 108/v
v = 1.8 × 108 m/s
Jadi cepat rambat cahaya dalam air menjadi sebesar 1.8 × 108 m/s
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini. Baca juga Gelombang Transfersal dan Longitudinal.
Semoga bermanfaat