Bagi mereka yang berkecimpung di dunia bisnis, pasti tidak asing dengan istilah Economic Order Quantity atau manajemen persediaan barang. Tanpa persediaan yang cukup, maka bisa jadi ada kemungkinan untuk tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Hal ini terutama saat permintaan melonjak namun tidak ada persiapan. Sebaliknya, stok barang yang berlebihan juga dapat menimbulkan ekses, terutama jika barang tidak bisa didistribusikan sehingga bisa saja membuat rugi.
Pengertian EOQ
Jika dilihat dari arti tiap kata maka bisa disimpulkan bahwa EOQ berarti kuantitas permintaan barang yang bernilai ekonomis. Maksudnya adalah besarnya jumlah barang yang bisa didapatkan oleh perusahaan dengan pengeluaran yang sekecil mungkin.
Tujuan dari penguasaan EOQ adalah menghindari menumpuknya barang dengan membeli persediaan dari supplier ataupun produk sendiri, dengan jumlah yang sudah diperhitungkan agar alur keluar masuk uang bisa optimal.
Faktor yang Mempengaruhi EOQ
1. Biaya pemesanan
Biaya ini bisa diartikan sebagai sejumlah uang yang memang sudah dialokasikan untuk memesan sejumlah barang kebutuhan, baik bahan mentah, setengah jadi maupun jadi. Besar biaya pemesanan bisa saja berbeda tiap periode.
Dalam biaya pemesanan, ada 2 faktor yang harus diperhatikan, yakni:
- Biaya persiapan : sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk pembiayaan bagi tenaga yang bertugas untuk memesan barang atau biaya pengiriman
- Biaya untuk penerimaan barang yang dipesan: sejumlah uang yang harus dibayarkan ketika barang sudah selesai dipesan.
2. Biaya Penyimpanan
Biaya ini bisa diartikan sebagai sejumlah uang yang dialokasikan untuk segala sektor yang berkaitan dengan penyimpanan barang. Biaya penyimpanan tidak hanya soal dana untuk proses penyimpanan barang tetapi juga investasi barang.
Investasi tersebut termasuk :
- Asuransi
- Pajak
- Bunga
- Biaya sewa gudang
- Biaya listrik
- Biaya kerusakan, dll
Baik biaya pemesanan maupun penyimpanan harus seimbang, jika ada salah satu yang lebih besar, maka jalannya siklus keuangan perusahaan menjadi tidak sehat dan berimbas pada masa depan perusahaan.
Manfaat Penggunaan EOQ
1. Menekan Biaya Persediaan
Ketika seorang pengusaha tidak dapat menentukan barang yang seharusnya dijadikan inventaris atau persediaan dengan benar, maka ada banyak kebocoran dana yang bisa terjadi.
Misalnya semakin banyak stok, maka resiko kerusakan barang juga semakin besar. Hal ini terutama jika barang tersebut susah untuk keluar dari gudang.
Dengan adanya EOQ, pengusaha dimudahkan untuk mendapatkan perhitungan jumlah pesanan yang optimal dalam periode tertentu. Hal ini akan berdampak pada biaya persediaan yang bisa ditekan dan dapat dialokasikan untuk keperluan lain.
2. Menekan Kemungkinan Kehabisan Stok
Dengan perhitungan EOQ yang tepat, maka tidak akan ada lagi masalah kehabisan stok. Sebab, perhitungan ini menyediakan data tentang frekuensi pemesanan ulang yang tepat beserta dengan kuantitasnya.
Pemesanan ulang bisa berbeda-beda setiap periode, sebab ada banyak kondisi yang bisa mempengaruhi tingkat konsumsi. Maka dengan adanya EOQ, ada perencanaan yang lebih baik ketika harus menambah atau mengurangi pemesanan barang.
3. Meningkatkan Efisiensi Keseluruhan
Tentunya jika semua biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan bisa ditekan, hal ini akan berdampak pada kondisi keuangan yang sehat. Dengan demikian, juga akan berdampak pada keseluruhan proses ekonomi sebuah bisnis.
Selain uang, penghematan yang lain yang bisa dirasakan adalah tenaga yang juga lebih efisien digunakan.
Dikarenakan stok lebih terkendali, tidak perlu lagi ada tenaga yang bekerja ekstra karena kesalahan persediaan. Misalnya tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk menyortir barang rusak yang berlebihan dan lain sebagainya.
Faktor yang Dapat Mengoptimalkan EOQ
1. Reorder Points
Penyetelan poin pemesanan ulang secara otomatis dapat menghemat tenaga sebab saat stok sudah menipis, maka pengingat akan melakukan pemesanan secara otomatis.
Hal ini tentu lebih baik dibandingkan harus memeriksa ketersediaan barang secara manual yang lebih memakan waktu. Sudah banyak perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menyetel reorder points semacam ini.
2. Pengukuran Stok Pengaman
Safety stock biasanya diadakan ketika ada momen tertentu yang umumnya menyebabkan lonjakan permintaan barang, misalnya liburan, hari raya keagamaan, promosi, dan lain sebagainya.
Keberadaan safety stock memang ada di luar permintaan yang reguler, sebab dijadikan sebagai jaring pengaman agar tidak mengalami kehabisan stok di saat yang tidak tepat.
3. Pelacakan Inventori Secara Real Time
Penyusunan barang persediaan secara sistematis dapat mempermudah ketika akan melakukan stok atau memeriksa ketercukupan stok.
Walau demikian, tetap saja pelacakan secara real time harus dilakukan rutin secara berkala. Sebab selalu ada kemungkinan kesalahan manusia, misalnya kekeliruan meletakkan barang di rak yang tidak seharusnya.
Rumus EOQ
- Biaya Pemesanan
Total biaya pesan ÷ Frekuensi pemesanan
- Rumus Biaya Penyimpanan
Total biaya simpan ÷ Total kebutuhan bahan baku
Sehingga Rumus EOQ menjadi :
Keterangan:
EOQ : kuantitas pembelian optimal.
D : penggunaan bahan baku tiap tahun.
S : biaya pemesanan.
P : harga beli tiap unit
I : biaya penyimpanan tiap-unit.
Contoh Soal EOQ
Karena ketersediaan barang yang sudah menipis, rencanaya PT Anugerah Jaya akan melakukan pemesanan ulang bahan mentah dengan jumlah 300.000 buah. Harga yang dipatok dari pemasok adalah 6.000 untuk tiap buah bahan mentah.
Besar biaya penyimpanan adalah 20% dari rata-rata nilai persediaan barang dengan biaya pemesanan adalah 30.000 tiap kali memesan. Jadi, hitung berapa EOQ-nya?
Diketahui :
D: 300.000 Unit
S: 30.000
P: 6.000
I: 20%
Ditanya:
EOQ?
Jawab:
Jadi, pembelian optimal adalah sebesar 3.872 buah. Penguasaan EOQ, penting untuk dimiliki karena banyak manfaat yang akan diperoleh, terutama agar tidak terjadi penumpukkan barang di dalam gudang. Maka dari itu, jika memiliki bisnis, untuk menghindari penumpukkan, wajib menguasai metode EOQ.