Jika sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan ataupun di tempat jual-beli, kita pasti akan melihat ada banyak konsumen dengan berbagai tingkah laku. Hal ini tentu menarik, terutama bagi para produsen.
Tingkah laku yang beragam ini tentunya akan berpengaruh juga dengan tingkat konsumsi. Sehingga untuk dapat menarik perhatian konsumen yang beragam ini, para produsen harus mampu menghadirkan barang produksi yang bisa mengakomodir hampir semua selera.
Pengertian Perilaku Konsumen
Proses yang dialami oleh individu maupun kelompok dalam pencarian, pembelian, pemakaian, pengevaluasian, serta pembuangan produk maupun jasa yang sudah digunakan dalam pemenuhan kebutuhan mereka disebut dengan perilaku konsumen.
Pendapat lain mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan serta proses yang dilalui individu maupun kelompok yang ada kaitannya dengan mencari, memilih, membeli, memakai da mengevaluasi barang, maupun jasa, sehingga dapat mencukupi kebutuhan mereka.
Kesimpulannya perilaku konsumen adalah hal mendasar yang mendorong konsumen untuk melakukan aktivitas membeli sebuah barang maupun jasa.
Tahapan dalam perilaku konsumen dibagi ke dalam dua tahapan, yaitu:
1. Tahap Sebelum Membeli
Dalam tahapan ini seorang konsumen akan mengumpulkan informasi mengenai produk yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan terutama jika pembelian tersebut adalah pembelian pertamanya.
Mereka akan melihat harga, kelebihan produk tersebut dibandingkan produk lainnya, desain kemasan, rasa, aroma, dan masih banyak lagi.
2. Tahap Sesudah Membeli
Setelah mendapatkan produk yang dibeli, maka tiba waktunya bagi konsumen untuk mencoba produk tersebut. Saat mencoba, konsumen akan mengevaluasi perihal kecocokan informasi yang mereka dapat dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Jika sesuai dengan selera mereka, maka pasti akan ada pembelian selanjutnya. Namun, sebaliknya, jika terdapat ganjalan dari produk yang mereka dapatkan biasanya konsumen akan membuang atau memutuskan untuk tidak menggunakan produk tersebut lagi.
3. Teori Perilaku Konsumen
Pada dasarnya, tidak ada yang disebut dengan teori perilaku konsumen. Sebab, teori yang ada adalah teori yang hanya membahas faktor tertentu saja dari keseluruhan perilaku, sehingga teori ini hanya bisa berlaku di situasi tertentu saja.
Manusia adalah makhluk yang kompleks, sehingga saat akan menilai perilaku seseorang atau kelompok, harus disertai dengan melihat dari berbagai faktor dan pandangan.
Teori Ekonomi Mikro
Jika berdasarkan pada teori ini, maka perilaku konsumen dalam mengambil pilihan membeli sebuah produk adalah hasil dari kalkulasi ekonomi yang dilakukan secara sadar dan logis.
Contohnya, konsumen akan membeli produk yang pastinya mendatangkan manfaat serta kepuasan yang tertinggi, berdasarkan kebutuhannya serta masih ada dalam taraf harga relatif.
Salah satu pakar bidang ekonomi yang mengembangkan teori ini adalah Adam Smith atau yang juga dikenal dengan nama Bapak Ekonomi Modern ini.
Dia menciptakan teori bahwa perkembangan ekonomi berlandaskan asas segala keputusan, yang diambil individu didorong oleh keinginan dan kebutuhan pribadi individu tersebut.
Sedangkan pendapat dari Jeremy Bentham mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu memperhitungkan tentang keuntungan maupun kerugian, dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan maupun putuskan.
1. Teori Psikologi
Landasan dari teori psikologi adalah semua faktor psikologis yang dapat mempengaruhi seseorang dan berkaitan erat dengan kekuatan lingkungan. Teori ini percaya bahwa perilaku manusia tidak bisa diamati secara langsung dan hanya mengandalkan satu faktor saja.
Hal ini disebabkan manusia mengalami proses mental yang beragam tergantung dari banyak hal, sehingga membuat mereka menjadi makhluk yang sangat kompleks. Variabel yang mendasari proses mental seorang manusia adalah rangsangan yang dapat diterima oleh panca indera.
Rangsangan atau stimulus tersebut akan menjadi masukan dalam proses tersebut yang nantinya akan memproduksi keluaran yang disebut dengan perilaku. Kekompleksan proses ini sering dinamakan dengan kotak hitam atau black box, karena memang menyimpan banyak misteri.
2. Teori Psikoanalisis
Sigmund Freud adalah pencetus dari teori ini. Freud berpendapat bahwa ada tiga aspek yang mempengaruhi perilaku manusia dan semua aspek tersebut merupakan struktur pembentuk dalam kepribadian manusia. Ketiga aspek yang dimaksud adalah:
- Id (Das es)
Segala faktor biologis adalah tempat semua dorongan dalam diri manusia. Dunia yang dikenal di dalam Id adalah dunia batin atau dunia obyektif. Sebagai contoh rasa haus dalam id bisa dipenuhi dengan cara minum sungguhan maupun hanya dengan membayangkan minuman yang diinginkan.
- Ego (Das ich)
Segala faktor psikologis yang berada di dalam kepribadian individu muncul karena adanya kepentingan manusia untuk dapat terikat dengan dunia nyata.
Ego adalah tempat segala proses merencanakan berpusat yang digunakan untuk menentukan solusi bagi dorongan yang ada di dalam Id. Dengan adanya ego, maka manusia dapat membedakan hal yang terjadi di dalam kehidupan nyata maupun batin.
- Super Ego
Sedangkan superego adalah gabungan dari semua faktor kepribadian dan sosiologis. Dengan adanya superego, maka manusia memiliki kendali moral.
Sehingga saat akan menyalurkan dorongan alamiah yang bergejolak di dalam dirinya, manusia masih bisa menyelaraskannya dengan segala norma yang berlaku di sekelilingnya.
3. Teori Sosiologis
Titik berat dari teori yang juga disebut dengan psikologi sosial ini adalah hubungan dan pengaruh yang berkaitan dengan 2 atau lebih pribadi yang dihubungkan dengan perilaku yang mereka lakukan. Atau dengan kata lain, teori ini lebih mengedepankan perilaku yang dilakukan oleh kelompok.
Manusia disebut juga dengan social animal, karena mereka dapat menyelaraskan diri ke dalam bentuk budaya dalam lingkungan sekelilingnya. Pengaruh paling besar dari perilaku seseorang memang biasanya berasal dari lingkungan sosial mereka.
4. Teori Antropologis
Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa faktor yang ada di dalam masyarakat seperti budaya atau kelas sosial, dapat memberikan pengaruh terhadap semua sikap dan tingkah laku manusia.
Semua faktor tersebut akan membentuk karakter individu yang pastinya mempengaruhi caranya berpikir dan mengambil keputusan.
Contoh Perilaku Konsumen
1. Perilaku Konsumen Rasional
- Pemilihan produk yang dilakukan konsumen berdasarkan kebutuhan.
- Produk yang dipilih harus memberikan kegunaan serta kepuasan yang paling besar.
- Pemilihan produk berdasarkan jaminan mutu.
- Pemilihan barang disesuaikan dengan daya beli.
2. Perilaku Konsumen Irasional
- Pembelian produk dilakukan karena terpengaruh dengan iklan.
- Hanya membeli produk yang sudah terkenal.
- Pemilihan produk tidak dilandaskan oleh kebutuhan namun hanya berdasarkan gengsi.
- Pemilihan produk hanya untuk memenuhi gaya hidup dan pamer.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. External Influences
Faktor dari luar yang berpengaruh terhadap perilaku umumnya adalah demografi, budaya, subbudaya, status sosial, referensi dari kelompok, dan masih banyak lagi.
2. Internal Influences (Pengaruh Pribadi)
Faktor dari dalam diri yang mempengaruhi perilaku antara lain adalah ingatan, emosi, persepsi, karakter, dan masih banyak lagi.
3. Self Concept and Lifestyle
Selain dua faktor di atas, konsep diri dan gaya hidup juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam memenuhi keinginannya.
4. Decision Proses
Dalam mengambil keputusan tentunya setiap konsumen akan berorientasi pada kebutuhan dan keinginannya. Emosi dan perasaan biasanya malah lebih dominan dibandingkan dengan fakta dan keadaan produk.
Mengetahui tentang berbagai macam perilaku konsumen sangat dibutuhkan oleh semua produsen, demi berkembangnya bisnis mereka. Jadi, tak ada salahnya jika kita mempelajari semua hal tentang perilaku konsumen, agar bisa memperlakukannya dengan baik.