Meskipun bukan segalanya, namun tetap saja uang adalah salah satu faktor penting di dalam kehidupan. Jadi, proses keluar masuknya uang harus dicatat dengan teliti, agar tidak ada kebocoran dana dan uang dapat dipakai dengan tepat guna.
Hal inilah yang menjadi alasan terbentuknya sebuah laporan keuangan. Dalam skala pribadi, laporan keuangan bisa jadi bukan prioritas, tetapi tidak demikian di dalam perusahaan. Agar perusahaan tetap sehat, maka diperlukan laporan keuangan yang jujur dan terbuka.
Pengertian Laporan Keuangan
Secara garis besar yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dokumen yang diterbitkan dalam periode tertentu yang berisikan segala transaksi keuangan. Jadi, di dalam laporan keuangan terdapat semua alur keluar dan masuknya uang, baik itu untuk pembelian maupun penjualan serta kredit.
Ada laporan keuangan yang diterbitkan dalam kurun waktu satu bulan sekali dan ada yang satu tahun sekali. Semuanya tergantung dari kebijakan perusahaan. Namun, ada pula perusahaan yang menetapkan laporan keuangan bulanan dan tahunan sekaligus.
Dengan diterbitkannya laporan tersebut, maka perusahaan dapat mengetahui kondisi finansialnya. Laporan ini bukan hanya dibutuhkan oleh para pemegang saham atau pemilik perusahaan saja, tetapi juga oleh semua tenaga kerja yang berada di bawah perusahaan tersebut.
Untuk itulah pembuatan laporan keuangan harus cermat dan juga terbuka, sebab nantinya akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk membuat kebijakan untuk masa depan.
Jenis Laporan Keuangan
1. Laporan laba rugi
Di dalam laporan laba rugi terdapat dokumen yang berisikan catatan mengenai pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Laporan menunjukkan kerugian jika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
Sebaliknya, perusahaan mengalami keuntungan ketika pengeluaran lebih kecil daripada pendapatan. Terdapat dua macam laporan laba rugi, yaitu:
- Single Step: laporan ini mempresentasikan pemasukan, pengeluaran, dan pernyataan yang dihasilkan dalam periode tertentu, menggunakan satu persamaan dasar akuntansi dari kegiatan finansial bisnis sebuah perusahaan.
Single step menggunakan rumus:
Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian) - Multiple Step: laporan memuat lebih banyak data general daripada yang dimasukkan dalam laporan single step. Namun karena hal itulah, maka laporan ini jauh lebih kompleks sebab menggunakan banyak persamaan dasar akuntansi.
Multiple step menggunakan rumus:- Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan (biaya barang terjual)
- Pendapatan operasi = laba kotor – biaya operasional (beban operasi)
- Penghasilan bersih = penghasilan operasi + item non-operasi (pendapatan non-operasional bersih, keuntungan, beban maupun kerugian)
2. Laporan Arus Kas
Isi dari laporan ini adalah informasi yang berisi arus masuk maupun keluarnya dana perusahaan yang diterbitkan dalam waktu tertentu. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan informasi seputar pergerakan keuangan periode sebelumnya.
3. Laporan Perubahan Modal
Sesuai dengan namanya, laporan ini berisikan semua data transaksi yang mengakibatkan adanya pergeseran nilai modal perusahaan maupun pemilik. Laporan ini biasanya dibuat setelah laporan laba rugi diterbitkan.
4. Laporan Neraca
Laporan ini merupakan laporan terlengkap dibandingkan dengan laporan lainnya. Bisa dikatakan bahwa laporan neraca berisikan laporan lain yang dijadikan satu. Dengan pembuatan laporan neraca, maka keabsahan laporan lainnya bisa dilihat dan dibuktikan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan ini dibuat jika terdapat informasi tambahan yang belum dimasukkan pada laporan keuangan. Pembuatan catatan ini memang tidak wajib, sebab kehadirannya juga tergantung dari adanya data tambahan atau tidak.
Tujuan Laporan Keuangan
- Penilaian kondisi keuangan perusahaan
- Bahan evaluasi dan penentu kebijakan selanjutnya
- Bentuk pertanggungjawaban perusahaan
Contoh Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi
Single Step
PT. Karunia Jaya
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2020 (Dalam Ribuan Rupiah)
Pendapatan | ||
Pendapatan Jasa | 50.000 | |
Pendapatan Bunga | 35.000 | |
Total Pendapatan | 85.000 | |
Beban-beban | ||
Beban Sewa | 12.000 | |
Beban Gaji | 25.000 | |
Beban Asuransi | 5.000 | |
Beban Listrik, Air, Telepon | 3.000 | |
Total Beban | 45.000 | |
Laba Bersih | 40.000 |
Multiple Step
PT. Karunia Jaya
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2020 (Dalam Ribuan Rupiah)
Pendapatan Jasa | 50.000 | |
Beban-beban | ||
Beban Gaji | 25.000 | |
Beban Listrik, Air, Telepon | 3.000 | |
Total Beban | 28.000 | |
Laba Usaha | 24.000 | |
Pendapatan di luar Usaha | ||
Pendapatan Bunga | 35.000 | |
Beban-beban di luar Usaha | ||
Beban Bunga | 19.000 | |
Laba di luar Usaha | 16.000 | |
Laba Bersih | 40.000 |
Laporan Arus Kas
PT. Tunas Mekar
Arus Kas (Langsung)
Periode Januari – Februari 2020 (Dalam Ribuan Rupiah)
Keterangan | Nilai |
Aktivitas Operasi | |
Kas dari penjualan | 24.355.000 |
Pendapatan Operasional | -529.682 |
Pendapatan Jasa | -529.682 |
Kas Untuk Pembelian | -360.000 |
Laba/rugi operasi sebelum berubah di operasi aktiva dan kewajiban | 23.465. 318 |
Berkurang/bertambah pada operasi aktiva | |
Total berkurang/bertambah pada operasi aktiva | 0 |
Berkurang/bertambah pada operasi aktiva | |
Total berkurang/bertambah pada operasi aktiva | 0 |
Total kas dipakai/dihasilkan bersih oleh Aktivitas Operasi | 23.465. 318 |
Aktivitas Investasi | |
Total kas dipakai/dihasilkan bersih dari Aktivitas Investasi | 0 |
Aktivitas Pendanaan | |
Modal | 10.000.000 |
Ekuitas Saldo Awal | 10.000.000 |
Total kas dipakai/dihasilkan bersih dari Aktivitas Pendanaan | 10.000.000 |
Kas bersih dihasilkan oleh/dipakai di periode ini | 33.465.318 |
Kas dan setara kas di awal periode | 0 |
Kas dan setara kas di akhir periode | 33.465.318 |
Laporan Perubahan Modal
PT. Karunia Jaya
Perubahan Ekuitas Pemilik
Periode 1 Maret – 19 Maret 2020 (Dalam Ribuan Rupiah)
Keterangan | Nilai |
Ekuitas Pemilik Awal Periode | 560.000.000 |
Penambahan Ekuitas Pemilik | |
Pendapatan Bersih | 48.000.000 |
Investasi Kurun Periode | 10.000.000 |
Penarikan | 0 |
Total Penambahan Ekuitas Pemilik | 58.000.000 |
Ekuitas Pemilik Akhir Periode | 618.000.000 |
Cara Membuat Laporan Keuangan
- Menyusun neraca saldo
- Menyusun buku besar
- Pengumpulan informasi yang dibutuhkan terkait pembuatan jurnal penyesuaian
- Pembuatan daftar kerja atau neraca lajur
- Pembuatan laporan keuangan laba rugi serta neraca
- Penyesuaian dan penutupan rekening
- Pembuatan neraca saldo setelah rekening ditutup
- Penyesuaian rekening setelah semua periode laporan selesai dilakukan
Guna menghindari kesalahpahaman terkait keluar masuknya uang, terutama dalam sebuah bisnis maupun lembaga, maka perlu adanya laporan keuangan. Dengan laporan ini, keluar masuknya uang dapat diketahui secara mendetail.