Salah satu syarat agar suatu bisnis bisa berjalan dengan lancar adalah keteraturan dan ketelitian dalam pencatatan arus keuangan. Dalam hal inilah fungsi ilmu akuntansi berguna. Agar pencatatan keuangan bisa terbaca sebagai data yang baik maka dibutuhkan penerapan persamaan dasar akuntansi yang tepat.
Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Rumus umum persamaan dasar akuntansi sebenarnya hanya sesederhana di bawah ini :
Harta (Aset) = Modal (Ekuitas).
Pada masa awal pendirian perusahaan, modal yang dipergunakan sebagai operasional perusahaan berasal dari kantong pribadi pemilik usaha, atau yang kemudian disebut dengan ekuitas. Nantinya ekuitas inilah yang digunakan sebagai alat pembelian aset dan juga dimasukkan ke dalam kas.
Pada perkembangannya, perusahaan pasti membutuhkan suntikan dana untuk berkembang. Salah satu cara untuk bisa mendapatkan modal tersebut adalah dengan mengajukan pinjaman dana. Kreditur bisa berupa perorangan maupun lembaga. Nantinya karena kegiatan ini, pola rumus dasar di atas menjadi berkembang :
Harta (Aset) = Utang (Kewajiban) + Modal (Ekuitas)
Harta + Beban = Utang + Modal + Pendapatan
Unsur Persamaan Dasar Akuntansi
1. Harta (Aset)
Harta adalah modal awal bagi pemilik usaha ketika mendirikan perusahaannya. Aset merupakan keseluruhan kekayaan yang dimiliki baik berupa benda maupun non-benda. Semakin banyak aset maka perusahaan bisa bergerak dengan lebih bebas.
Contoh dari aset yang dimiliki oleh sebuah badan usaha adalah modal yang kemudian masuk sebagai kas, piutang, bangunan, inventaris hingga alat operasional seperti motor maupun mobil.
Berdasarkan sifatnya, maka aset dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
- Aset lancar: Kas, Piutang, Biaya Dibayar Di muka.
- Aset Tetap: Kendaraan, Bangunan.
- Aset Tidak Berwujud: Hak Cipta dan Paten
2. Kewajiban
Ketika terjadi transaksi, baik jual maupun beli, terkadang pemilik usaha mengajukan pinjaman yang harus dibayarkan di kemudian hari. Tanggung jawab pembayaran sebagai hasil dari sebuah transaksi disebut sebagai kewajiban di dalam akuntansi.
Beberapa contoh perihal kewajiban di dalam perusahaan adalah utang dagang, utang bank bahkan utang kepada teman atau kreditur lainnya.
3. Ekuitas
Setiap harta yang dimiliki perusahaan dan perusahaan tersebut memiliki kuasa atasnya disebut sebagai ekuitas atau hak kepemilikan. Contoh dari ekuitas adalah modal disetor, prive maupun agio saham.
Sumber dari ekuitas beragam tergantung dari jenis perusahaannya. Ekuitas berasal dari modal pribadi pemilik usaha adalah jenis ekuitas dari perusahaan perorangan. Sedangkan jika ekuitas bersumber dari setoran modal dari tiap sekutu, maka ini merupakan ciri ekuitas dari perusahaan persekutuan.
Berbeda lagi dengan perusahaan perseroan, ekuitasnya bersumber dari jumlah saham yang diterbitkan. Menurut persamaan akuntansi, jumlah ekuitas ditambah kewajiban harus sama dengan aset atau harta yang dimiliki.
4. Beban
Ketika kas keluar guna pemakaian atas transaksi barang maupun jasa, maka pengorbanan semacam ini disebut sebagai beban. Contoh dari beban yang ditanggung oleh sebuah badan usaha bisa meliputi beban atas sewa bangunan maupun tanah dan persewaan lainnya, bunga dan juga upah maupun gaji karyawan.
5. Pendapatan
Penghasilan yang didapatkan sebuah badan usaha merupakan aliran uang yang masuk dan bersumber dari transaksi komoditas yang diperdagangkan. Bukan hanya komoditas, bahkan aset perusahaan yang dijual pun juga bisa masuk ke dalam golongan pendapatan perusahaan.
Baca Juga: Sistem Ekonomi
Contoh Soal dan Tabel Persaman Dasar Akuntansi
Twelvi baru saja mendapatkan warisan dan berencana untuk menggunakan sebagian dari uang tersebut untuk mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang produksi tas dan sepatu. Perusahaan tersebut dinamai Cotton.ink.
Modal awal yang diinvestasikan Twelvi sebesar 200.000.000. Transaksi ini masuk ke dalam kas perusahaan dan menjadikan jumlah ekuitas berada di tingkat yang sama.
Persamaan Dasar Akuntansi
Aset | Kewajiban | Ekuitas |
Kas | Modal Pemilik | |
200.000.000 | 200.000.000 |
Aset = Kewajiban + ekuitas
Untuk menjalankan bisnis, maka Twelvi membutuhkan mesin jahit untuk membuat tas dan sepatu miliknya. Dia berencana membeli beberapa buah dengan cara kontan. Dana yang akan dialokasikan berjumlah 30.000.000.
Dengan transaksi ini maka akan berdampak pada pergeseran kas dan menimbulkan rekening baru berupa peralatan mesin jahit. Arus kas menjadi menurun, sedangkan arus peralatan mengalami peningkatan.
Aset | Kewajiban | Ekuitas | |
Kas | Peralatan Mesin Jahit | Modal Pemilik | |
170.000.000 | 30.000.000 | 200.000.000 |
Aset = Kewajiban + ekuitas
Sebelumnya, Cotton,Ink hanya beroperasi dari garasi rumah Twelvi. Tetapi seiring berjalannya waktu, dan perusahaan sudah berkembang, dibutuhkan tempat baru yang bisa digunakan sebagai workshop sekaligus sebagai toko offline.
Setelah mempertimbangkan banyak hal, Twelvi memutuskan untuk membeli sebuah rumah kecil seharga 500.000.000. Namun dengan Twelvi membeli dengan cara meminjam uang ke bank sebesar 400.000.000 dan sisanya akan ditutup dengan uang tabungannya sebesar 100.000.000.
Dengan transaksi ini maka akan terjadi pergeseran dalam rekening kas yang mengalami penurunan sebesar 100.000.000 menjadi 70.000.000. Kemudian, transaksi ini juga memunculkan dua rekening baru yaitu rumah dan pinjaman bank.
Rekening rumah mengalami peningkatan seharga 500.000.000 dan rekening pinjaman bank yang muncul tercatat sebesar 400.000.000
Aset | Kewajiban | Ekuitas | ||
Kas | Peralatan Mesin Jahit | Rumah | Pinjaman Bank | Modal Pemilik |
70.000.000 | 30.000.000 | 500.000.000 | 450.000.000 | 200.000.000 |
Aset = Kewajiban + ekuitas
Pada dasarnya, persamaan dasar akuntansi adalah proses untuk menyeimbangkan aset dengan kewajiban dan ekuitas. Apapun transaksinya maka kedua kolom ini haruslah tercatat seimbang sehingga dapat menjadi data yang tidak menyesatkan. Proses pencatatan semacam ini harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran dana yang berakibat pada kerugian dan penurunan aset perusahaan.